07 October 2013

Lagi-lagi Hujan

Minggu, 6 Oktober 2013


Malam ini di desaku sedang dilanda hujan deras yang amat deras suaranya seperti seruan ribuan batu krikil yang menjatuhi genting rumahku. Menyirami
setiap dedaunan hijau taman kecil istanaku. Begitu indah..
Hawa panas dan mencekam menemani kesendirian di dalam kamar sembari mengerjakan tugas sekolah. Hujan itu sempat membuat fikiranku buyar entah kemana. Memikirkan hal yang tidak-tidak. Entahlah..
Hujan itu segera menjauh meninggalkan stasiunnya. Halaman rumahku penuh dengan air seperti kolam ikan di tengah heningnya malam dan suara kodok. Pipa saluran pembuangan air hujan sudah rapuh dan tidak berfungsi lagi. Kudengar suara seseorang sedang menguras air-air ke jalanan. Dari jendela terlihat seseorang yang sangat aku kenal yang tak asing bahkan dekat denganku membersihkan halamannya di tengah gelap malam. Dia ibuku. Sempat aku berfikir untuk menggantikannya. Tapi  apa jua, dirinya sudah terlanjur basah. Aku merasa bersalah.
Walaupun dirinya telah lelah namun dia masih sempat membuatkanku pisang bakar untuk mengusir dinginnya udara yang menusuk tulang setelah hujan. Pisang bakar buatan ibuku menjadi topik di malam ini. Disetiap gigitan pisang itu aku merasakan manisnya gula yang ibu taburkan. Pisang bakar yang hangat ,manis dan lembut itu membuatku sulit untuk berhenti merasakannya..
Oh..inilah sesuatu yang aku inginkan. Ditengah dinginnya malam, menikmati suasana setelah hujan , menikmati makanan hangat bersama ibu. Hujan telah memberikan kehangatan.

No comments:

Post a Comment